Rabu, 13 November 2013
Arsitektur Networking Client
Rabu, 30 Oktober 2013
Pengertian Telematika
Pengertian Telematika
Pengertian Telematika
Kata Telematika berasal dari bahasa Perancis “TELEMATIQUE”
yang berarti bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Istilah telematika merujuk pada cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang
lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.
Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi
perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa
TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai
wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics
juga dikenal sebagai (the new hybrid technology) yang lahir karena perkembangan
teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi
telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan
istilah konvergensi.
1. Peranan
Telematika dalam Kehidupan Sehari – hari
Penggunaan istilah telematika sendiri mungkin lebih akrab di
telinga masyarakat umum dalam ranah hukum. Istilah ini, sering digunakan karena
dianggap dapat membantu untuk mengungkap kebenaran dari suatu barang bukti,
khususnya barang bukti yang berkaitan dengan media teknologi informasi, seperti
video dan foto. Sehingga sangat membantu proses penyidikkan yang dilakukan oleh
penegak hukum. Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu sempat muncul beberapa
video asusila yang cukup menarik perhatian masyarakat. Apakah benar video
tersebut dapat diterima kebenarannya? Disinilah salah satu kegunaan telematika.
Melalui analisa-analisa dari sisi telematika maka dapat diketahui kebenaran
dari video asusila tersebut.
Bidang yang terkait dengan Telematika
Saat ini Telematika muncul sebagai bidang ilmu yang memfokuskan
pada peningkatan interaksi di antara manusia atau proses melintasi jarak dan
waktu melalui aplikasi Information and Communications Technology
(ICT).Contohnya saja E-commerce Salah satu bidang yang di cakup dalam penerapan
ilmu telematika adalah bidang ekonomi.
·
E-Government ( admnistrasi
pemerintahan secara elektronik ) adalah penggunaan teknologi informasi yang
dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Contoh
nyata dari program e-government ini adalah adanya badan khusus yang mengurus
hal – hal berkaitan dengan telematika yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesi
(TKTI). Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori
kegiatan dalam rangka meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan telematika di
Indonesia.
·
E-commerce ( transaksi jual beli
secara elektronik ) merupakan suatu proses pembelian, penjualan, mentransfer,
atau pertukaran produk, jasa, atau informasi melalui jaringan komputer termasuk
internet.
·
E-learning ( pendidikan terbuka
dengan metode jarak jauh ) merupakan contoh dari berkembangnya dunia pendidikan
dari cara konvensional (tatap muka di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui
internet. Hal ini dapat terjadi karena adanya teknologi telematika yang dapat
menghubungkan pengajar dengan muridnya.
·
Semua itu mungkin telematika
berbasis web, sedangkan diluar itu masih banyak lagi, seperti GPS ( Global
Positioning System ), kompas digital, sistem navigasi dan lain sebagainya.
Mengingat besarnya penggunaan telematika dalam berbagai
bidang, maka akan banyak memberikan dampak luas bagi masyarakat umum, khususnya
dalam effisiensi waktu produktif, pemerataan distribusi, menyuguhkan banyak
pilihan telematika dan sebagainya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanpa disadari
telematika sebenarnya telah hidup dalam kegiatan sehari-hari masyarakat banyak
apa lagi jika mengingat semakin pesatnya perkembangan teknologi, maka dampak
dari telematika ini akan semakin besar pula
Peran Teknologi Telematika dalam
Kepemimpinan Bangsa
Pada saat ini bangsa kita sedang dalam tahapan rekonstruksi
setelah mengalami krisis ekonomi, sosial, dan politik yang terburuk pada tiga
tahun terakhir ini. Kepercayaan masyarakat kepada lembaga-lembaga formal amat
tipis, bahkan kepercayaan antar kelompok-kelompok dalam masyarakatpun terkikis.
Sedangkan gejala disintegrasi bangsa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa
kita. Upaya rekonstruksi diharapkan dapat membawa bangsa kita menjadi suatu
masyarakat madani yang bersatu dalam negara Republik Indonesia.
Memasuki milenium ketiga, globalisasi yang semula merupakan
suatu kecenderungan telah menjadi suatu realitas, sedangkan alternatifnya
adalah pengucilan dari kancah pergaulan antar bangsa. Globalisasi menuntut
adanya berbagai macam standar, pengaturan, kewajiban, dan sekaligus juga
memberi hak kepada anggota masyarakat global. Berbagai aturan dikenakan secara
global (misalnya, WTO, IMF, UN, dan lain-lain). Tuntutan berkompetisi, dan
sekaligus berkolaborasi, memaksa kita untuk terus menerus meningkatkan daya
saing bangsa kita, baik dalam pasar lokal, regional, maupun dalam pasar global.
Sementara itu, era reformasi memungkinkan kita untuk
menelaah dan memperbaiki dampak negatif dari sentralisasi yang berlebihan di
masa lalu. Pola sentralisasi selain mengabaikan inisiatif masyarakat, juga
cenderung meniadakan proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada kriteria
obyektif berdasarkan data dan informasi. Setelah beberapa dasawarsa di bawah
pemerintahan tersentralisasi, kebijakan pucuk pimpinan seringkali menjadi
satu-satunya acuan yang harus diikuti. Akibatnya, keputusan lebih banyak
dilakukan atas dasar kesesuaian dengan kebijakan atasan daripada berdasarkan
fakta dan informasi, sehingga informasi yang dikumpulkan dari lapangan menjadi
kurang dihargai.
Selain masalah-masalah tersebut di atas, perkembangan
teknologi juga memberikan tantangan tersendiri pada berbagai aspek kehidupan
sehari-hari. Salah satu teknologi yang berkembang pesat dan perlu dicermati
adalah teknologi informasi. Tanpa penguasaan dan pemahaman akan Teknologi
Telematika ini, tantangan globalisasi akan menyebabkan ketergantungan yang
tinggi terhadap pihak lain dan hilangnya kesempatan untuk bersaing karena
minimnya pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam Kepemimpinan
Bangsa. Mengingat perkembangan Teknologi Telematika yang demikian pesat, maka
upaya pengembangan dan penguasaan Teknologi Telematika yang didasarkan pada
kebutuhan sendiri haruslah mendapat perhatian maupun prioritas yang utama untuk
dapat menjadi masyarakat yang lebih maju.
Dengan tantangan yang beragam seperti itu, Pemerintah
Republik Indonesia harus terus melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya dan
mengantisipasi langkah-langkah yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Salah satu
yang menjadi perhatian adalah bagaimana Teknologi Telematika (untuk selanjutnya
akan disingkat TI atau IT-Information Technology) dapat berperan dalam
langkah-langkah yang sedang, dan akan dilakukan dalam menghadapi
tantangan-tantangan tersebut.
2. Manfaat
dan Dampak Negatif dari Telematika
Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini
tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak
dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi
negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan
dengan bijaksana.
Dampak positif (keuntungan) dari perkembangan telematika
antara lain :
·
Kemudahan dalam memperoleh Informasi
secara cepat. Informasi yang diperoleh dapat bersifat real time artinya pada
saat itu juga. Selain itu informasi yang diinginkan dapat diperoleh secara
langsung pada sumbernya sehingga mengurangi adanya distorsi informasi.
·
Transparasi dalam Informasi.
Informasi dapat diketahui siapa saja karena adanya keterbukaan.
·
Kemudahan dalam memperoleh data.
Dengan adanya perkembangan telematika kita dapat memperoleh data dan Informasi
dari berbagai sumber, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
·
Penghematan Waktu. Orang tidak perlu
lagi mengorban waktu untuk mengantri lama dalam melakukan transaksi keuangan
tetapi cukup dengan melakukan transaksi melalui internet atau ponsel genggam.
·
Keuntungannya bagi masyarakat
a.
Manfaat internet dalam e Business
secara nyata dapat menekan biaya transaksi dalam berbisnis dan
memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
b.
Manfaat internet dalam e Goverment
bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan
untuk masyarakat.
c.
Dalam bidang kesehatan dan
juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat
luas.
d.
Telematika cukup memberi warna
tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya
sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet, maka
Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis / electronic
commerce (e-commerce).
e.
Pembangunan sektor Telematika
diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya.
·
Keuntungannya bagi anak – anak
a.
Diantara manfaat yang dapat
diperoleh adalah penggunaan perangkat lunak pendidikan seperti program-program
pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya.
Tambahan pula, kini perangkat pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur
hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin suka.
b.
Manfaat lain bisa diperoleh anak
lewat program aplikasi berbentuk games yang umumnya dirancang untuk tujuan
permainan dan tidak secara khusus diberi muatan pendidikan tertentu. Beberapa
aplikasi games dapat berupa petualangan, pengaturan strategi, simulasi, dan
bermain peran (role-play).
c.
Dalam kaitan ini, komputer dalam
proses belajar, akan melahirkan suasana yang menyenangkan bagi anak.
Gambar-gambar dan suara yang muncul juga membuat anak tidak cepat bosan,
sehingga dapat merangsang anak mengetahui lebih jauh lagi. Sisi baiknya, anak
dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi.
Dampak negatif (kerugian) dari perkembangan telematika
antara lain :
·
Adanya cyber crime yaitu mengkloning
data
·
Menyadap data
·
Mengubah data tanpa seizin pemilik
data.
·
Kekurangannya bagi anak. Melalui
internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan
secara terbuka dan tanpa penghalang. Nina mengungkapkan sebuah studi yang
menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi
muatan seks, tawaran seks, saat tengah Surfing (“berselancar”) di
internet.
Hal – hal yang harus dilakukan oleh orang tua demi mencegah
dampak negatif pada anak
Ø orangtualah
yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan
internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan internet.
Karena itu, orangtua terlebih dahulu harus ‘melek’ media dan tidak gaptek.
Sayangnya, seringkali anaknya sudah terlalu canggih, sementara orangtuanya tidak tahu apa-apa. Tidak tahu bagaimana membuka internet, juga tidak tahu apa-apa soal games yang suka dimainkan anak. Nanti ketika ada akibat buruknya, orangtua baru menyesal
Sayangnya, seringkali anaknya sudah terlalu canggih, sementara orangtuanya tidak tahu apa-apa. Tidak tahu bagaimana membuka internet, juga tidak tahu apa-apa soal games yang suka dimainkan anak. Nanti ketika ada akibat buruknya, orangtua baru menyesal
Ø gunakan
software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja
program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci
segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
Ø letakkan
komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan
di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, akan mempersulit
orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau
menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci.
Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan
pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.
Cegah kecanduan
Pengaruh negatif lain bagi anak, adalah kecendrungan munculnya ‘kecanduan’ anak pada komputer. Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
Peran penting orangtua
Menimbang untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang amat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain komputer.
Ø berikan
kesempatan pada anak untuk belajar dan berinteraksi dengan komputer sejak dini.
Apalagi mengingat penggunaan komputer adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari
pada saat ini dan masa yang akan datang.
Ø perhatikan
bahwa komputer juga punya efek-efek tertentu, termasuk pada fisik seseorang.
Karena perhatikan juga amsalah tata ruang dan pencahayaan. Cahaya yang terlalu
terang dan jarak pandangan terlalu dekat dapat mengganggu indera penglihatan
anak.
Ø pilihlah
perangkat lunak tertentu yang memang ditujukan untuk anak-anak. Sekalipun yang
dipilih merupakan program edutainment ataupun games, sesuaikan selalu dengan
usia dan kemampuan anak.
Ø perhatikan
keamanan anak saat bermain komputer dari bahaya listrik. Jangan sampai terjadi
konsleting atau kemungkinan kesetrum terkena bagian tertentu dari badan Central
Processing Unit (CPU) komputer.
Ø carikan
anak meja atau kursi yang ergonomis (sesuai dengan bentuk dan ukuran tubuh
anak), yang nyaman bagi anak sehingga anak dapat memakainya dengan mudah.
Jangan sampai mousenya terlalu tinggi, atau kepala harus mendongak yang dapat
menyebabkan kelelahan. Alat kerja yang tidak ergonomis juga tidak baik bagi
anatomi anak untuk jangka panjang.
Ø bermain
komputer bukan satu-satunya kegiatan bagi anak. Jangan sampai anak kehilangan
kegiatan yang bersifat sosial bersama teman-teman karena terlalu asik bermain
komputer.
3. Media
Komunikasi yang Digunakan untuk Telematika
- Internet
- Handphone
- Video Conference
4.
Perkembangan Telematika Sebelum dan
Sesudah Internet Muncul
- Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan.
- Dalam latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari radio, telegrap, dan telepon, televise, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika penulis bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.
- Di periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat.Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia.
- Tercatat bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari perusahaan yang sama, yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.
- Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.
- Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.
- Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9×11 meter dan tanpa akustik yang memadai. Acaranya terbatas, hanya berupa permainan piano tunggal oleh B.J. Supriadi dengan pengaruh acara Alex Leo.
- Lebih setahun setelah siaran
pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan
TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 oktober 1963. Antara lain
disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication
media) dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan
Negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada
khususnya.
Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televise.
Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut) yang mahal dan sulit dipergunakan. - Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication).
- Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI. Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan secara ekonomi.
- Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.
- Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.
Kesimpulan Telematika
Istilah telematika dikenal sebagai ( The New Hybrid
Technology ) yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Istilah
telematikan juga merujuk pada hakekat cyberspace, yaitu sebagai suatu sistem
elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media
dan informatika.
TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi
antara teknologi telekomunikasi, media dan informatika yang semula
masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian
dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the
Net}.
Contoh dari hasil telematika yang paling populer adalah
Internet. Dengan Internet semua masyarakat di dunia dapat berkomunikasi dengan
teknologi informasi yaitu komputer / laptop dengan cangkupan yang sangat luas.
Langganan:
Postingan (Atom)