(1) Narasi
Narasi adalah suatu bentuk karangan
yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang
peristiwa pada suatu waktu. Ciri-ciri karangan narasi adalah:
- Menggunakan urutan waktu dan tempat yang berhubungan secara kausalitas
- Terdapat unsur tokoh yang digambarkan mempunyai perwatakan yang jelas
- Terdapat alur cerita, setting dan konflik
Contoh kutipan karangan narasi:
Minggu, 23 April, Pukul 08.00 pagi,
peserta perjalanan ”Susur Sungai Cikapundung” sudah mulai berkumpul di
sekretariat KMPA di Sunken Court W–03. Satu jam kemudian, rombongan berangkat
menuju Curug Dago, dengan sedikit naik ke arah hulu di mana perjalanan itu
dimulai. Tanpa ragu, peserta mulai menyusuri Cikapundung meskipun ketinggian
air hampir mencapai sebatas pinggang. Ketinggian air pun meningkat sekitar 50
cm setelah hujan deras mengguyur Bandung hampir sehari penuh kemarin, Sabtu 22
April 2006. Hari tersebut bertepatan dengan Hari Bumi.
Derasnya air Sungai Cikapundung
tidak mengecilkan hati para peserta yang mengikuti acara ”Susur Sungai
Cikapundung”. Acara ”Susur Sungai Cikapundung” ini merupakan salah satu
acara dari serangkaian kegiatan Pekan Hari Bumi se–ITB yang diadakan oleh Unit
Kegiatan KMPA (Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam) yang bekerja sama dengan PSIK
(Perkumpulan Studi Ilmu Masyarakat). Acara ”Susur Sungai Cikapundung” ini
diikuti oleh 24 orang yang terdiri atas berbagai unit kegiatan ITB
seperti PSIK, KMPA, Teknik Pertambangan, Nymphea, Planologi dan 3 orang
pelajar dari SMP al-Huda dan satu pelajar dari SMK Dago. (Somad, 2007).
(2) Deskripsi
Deskripsi adalah karangan yang
menggambarkan wujud fisik suatu objek (Akhadiah, 1986). Bentuk fisik objek
tersebut sesuai dengan pengamatan penulis. Ciri-ciri karangan narasi yaitu:
- Berhubungandengan panca indra
- Penggunaan objek didapat dengan pengamatan bentuk, warna serta keadaan objek secara langsung
- Unsur perasaan lebih tajam daripada pikiran
Contoh kutipan karangan deskripsi:
Lapangan sekolah kami berada tepat
di tengah-tengah gedung sekolah. Di setiap sisi lapangan terdapat taman-taman
kecil dengan aneka bunga dan tumbuhan lainnya. Lapangan tersebut berukuran
setengah 100 x120 meter. Lumayan luas, bukan? Selain untuk upacara penaikan
bendera, kadang kami menggunakan lapangan tersebut untuk bermain basket atau
sepak bola. Di sebelah utara, tepatnya di dekat kelas kami, terdapat tiang
bendera. Adapun di sebelah timur dan barat terdapat ring basket. Di
bagian-bagian tertentu ada lubang yang berguna sebagai pancang tiang untuk net
voli atau net sepak takraw. (Somad, 2007).
(3) Eksposisi
Eksposisi adalah karangan yang
dimaksudkan untuk memaparkan menerangkan dan menyampaikan suatu hal untuk
menambah pengetahuan dan pandangan pembaca (Suparno, 2007). Ciri-ciri karangan
eksposisi yaitu:
- Memberikan informasi kepada pembaca
- Adanya fakta dan informasi
- Berfungsi untuk memperjelas apa yang akan disampaikan
Bentuk paparan mempunyai tujuan
untuk memberi penjelasan dan mengembangkan gagasan kita. Agar paparan semakin jelas
dapat disertai gambar, denah, dan angka-angka. Rumadi (1987:194) mengatakan,
beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menyusun karangan eksposisi, yaitu:
- Menentukan topik yang akan dipaparkan, misalnya tentang kerajinan tangan sebagai penghasilan tambahan
- Menentukan tujuan paparan, yaitu dengan kerajinan tangan yang dikerjakan dapat membantu ekonomi keluarga yaitu menambah penghasilan
- Membuat perincian untuk dikembangkan, yaitu: 1) jenis kerajinan tangan yang diketengahkan; 2) menjelaskan proses pembuatan; 3) menjelaskan proses penjualan dan pemasaran; 4) menjelaskan besar dan kecilnya keuntungan yang dihailkan dari kerajinan tangan yang dipasarkan
Pola penyajian karangan bersifat
ekspositoris berupa uraian yang berisi langkah-langkah kerja, proses kejadian,
atau pemaparan mengenai tahapan-tahapan perkembangan objek yang dilaporkan.
Yang termasuk karangan bersifat eksposisi adalah karangan penelitian, karangan
percobaan, karangan pertanggungjawaban uraian pekerjaan yang menggunakan
tahapan, dan sebagainya. Penjelasan yang lengkap tentang karangan yang telah
dibuat diharapkan dapat memberikan informasi yang lengkap kepada pembaca.
Intinya, dalam tulisan eksposisi disajikan pengetahuan atau ilmu, deinisi,
pengertian, langkah-langkah suatu kegiatan, metode, cara, sampai proses
terjadinya sesuatu.
Contoh kutipan karangan eksposisi:
Flu burung adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh virus inluenza yang ditularkan oleh unggas yang
dapat menyerang manusia. Nama lain dari penyakit ini antara lain avian
inluenza. Adapun definisi dari berbagai kasusnya adalah sebagai berikut.
1. Kasus Suspect
Kasus suspect adalah kasus
seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam (temperatur 38°C), batuk dan
atau sakit tenggorokan dan atau beringus serta dengan salah satu keadaan. Hal
ini terjadi biasanya karena seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang
sedang berjangkit flu burung. Kemudian, orang tersebut kontak dengan virus lu
burung yang dalam masa penularan. Hal lainnya jika orang yang bekerja pada
suatu laboratorium dan sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang
dicurigai menderita flu burung.
2. Kasus Probable
Kasus probable adalah
kasus suspect disertai salah satu keadaan bukti laboratorium
terbatas yang mengarah kepada virus inluenza A (H5N1). Misalnya, test HI yang
menggunakan antigen H5N1 dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal
pernapasan atau meninggal dan terbukti tidak adanya penyebab lain. (Somad,
2007).
(4) Argumentasi
Argumentasi adalah karangan yang
membuktikan kebenaran suatu hal. Argumentasi berusaha meyakinkan pembaca
tentang suatu kebenaran dengan memperkuat ide, dan pendapat penulis. Karangan
ini bertujuan untuk mengubah dan mempengaruhi sikap dan pandangan pembaca.
Menurut Anggarini (2006:102), dalam karangan argumentasi, ide dan pendapat
penulis disertai bukti-bukti yang konkret. Ciri-ciri karangan argumentasi
yaitu:
- Terdapat pernyataan, idea tau gagasan yang dikemukakan
- Pembenaran berdasarkan fakta dan data yang disampaikan
Contoh kutipan karangan argumentasi:
Dengan perubahan pola pada program
ospek, yakni dengan meninggalkan pola perpeloncoan, tentunya masyarakat lebih
banyak yang setuju. Lain halnya terhadap ospek yang disertai hukuman-hukuman
dengan alasan menguji mental, menempa kekuatan isik, sumpah serapah, atau
mengenakan atribut lucu-lucuan, mungkin akan lebih banyak yang
menolaknya. Bagi para orangtua, misalnya –di samping bangga dan bahagia– sudah
cukup berat dan repot tatkala anaknya diterima di perguruan tinggi. Mereka
bukan saja harus menyediakan dana cukup besar untuk bayar uang kuliah, tetapi
juga untuk memenuhi kebutuhan lain seperti uang kos dan biaya sehari-hari bagi
mereka yang berasal dari luar kota. Jika dibebani lagi harus beli ini itu untuk
kegiatan ospek, rasanya beban tersebut semakin menumpuk. Lebih kecewa dan sakit
lagi jika anaknya tiba-tiba harus pulang karena jadi korban kelalaian mahasiswa
seniornya.
Sekali lagi, kita patut bersyukur
karena tampaknya kegiatan ospek di kampus-kampus sudah ada perubahan ke arah
yang lebih bermakna positif. Sudah saatnya kita meninggalkan perpeloncoan.
Hidup ini sudah begitu keras untuk diperjuangkan, jangan ditambah lagi dengan
kekerasan yang lain. (Somad, 2007).
(5) Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan
yang meyakinkan pembaca agar melakukan perintah, nasihat, atau ajakan penulis.
Karangan ini mempunyai ciri-ciri:
- Terdapat himbauan atau ajakan
- Berusaha mempengaruhi pembaca
Contoh kutipan karangan persuasi:
Jika senang bepergian, Anda tentunya
memiliki banyak persiapan dalam menghadapi liburan ini. Persiapan yang
terpenting adalah kesehatan fisik. Anda tidak mungkin dapat berlibur jika
terserang penyakit. Oleh karena itulah, kami ciptakan sebuah produk
multivitamin terbaik. Selain vitamin A, B Kompleks, dan vitamin C, multivitamin
ini pun diperkaya oleh vitamin D yang dapat menguatkan tulang, serta vitamin E
agar kulit Anda senantiasa sehat. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, berbagai
aktivitas dapat Anda lakukan dengan bersemangat. Jika Anda ingin senantiasa
sehat dan mendapatkan khasiat dari Xavier-C, segera kunjungi apotek terdekat di
kota Anda. Dijamin, Anda tidak akan pernah merasa kecewa. (Somad, 2007).
Sumber:
www.google.com
Anggarini, Asih, dkk. 2006. Mengasah
Keterampilan Menulis di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kuntarto, Niknik M. 2007. Cermat
dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra Wacana Media.